Hari ini adalah Postingan pertama Saya dalam bahasa Indonesia maka dari itu analisa mata uang yang pertama Saya akan analisa adalah mata uang negeri Saya sendiri yang tercinta dan Saya banggakan yaitu USD/IDR (Rupiah) dengan nama panggilan Mata Uang Garuda.
Market Korelasi : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau lebih dikenal sebagai Jakarta Stock Composite (JSX) dengan korelasi negatif.
Faktor Internal yg mempengaruhi : Pandemi Corona, Resesi yang menghantui didepan mata, kondisi Politik jelang Pemilihan Kepala Daerah, kasus skandal FInCEN yg melibatkan beberapa Bank di Indonesia.
Faktor Eksternal : Perang Dagang US vs China, Kemungkinan meletusnya Perang antara Amerika Serikat dengan Sekutuya vs China, kasus skandal FinCEN.
Berdasarkan fakta-fakta dan data-data diatas saat ini mata uang Rupiah yang terkorelasi positif dengan IHSG saat ini tengah tertekan dimana banyaknya investor2 asing yang meninggalkan Bursa Efek Indonesia tentunya membuat ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran mata uang Rupiah dan USD dollar ditambah dengan pandemi Corona yang belum ada titk terangnya serta ancaman global perang dagang US vs China yang bisa saja berujung pada perang terbuka serta baru-baru ini terkuak sebuah skandal besar FinCEN yang didalamnya melibatkan 19 bank-bank besar terkemuka di Indonesia seperti Bank Central Asia (BCA) Bank Negara Indonesia (BNI), dan lain-lain yang beberapa adalah Bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tentunya dikhawatirkan akan menimbulkan gelombang aksi jual di sektor Pasar Modal Indonesia yang tentunya berdampak pada mata uang ini.
Analisa PRICE untuk mata uang USD/IDR pada hari Rabu tanggal 23 September 2020.
Setelah USD/IDR menyentuh Bullish Orderblock bulanannya-nya di level 14002 maka sejak saat itu mata uang Rupiah melemah terhadap mata uang USD saat ini didukung oleh faktor-faktor yang telah dijabarkan diatas Rupiah tengah menuju ke titik pelemahannya pada level 15.499 (15.500 dibulatkan) sebagai target pertama dan bila momentum dan fundamentalnya terus tertekan maka tidak tertutup kemungkinan akan menutup titik tengah area Bearish Fair value Gap-nya di level Rp 16.000 sebagai target keduanya. Secara teknikal pergerakan pelemahan Rupiah terhadap USD ini juga terkonfirmasi oleh Osilator William %R (10) yang sudah kembali naik keatas level Overbought nya (-80)
Analisa TIME untuk mata uang USD/IDR pada hari Rabu tanggal 23 September 2020.
Besok hari Kamis tanggal 24 September 2020 akan ada fenomena Moon Declanation - South dimana fenomena ini berpengaruh pada IHSG yang tentu juga berpengaruh pada mata uang Rupiah dimana saat Saya menulis artike analisis ini posisi IHSG sedang menguat tipis ditengah-tengah tekanan Bearishnya pada level 4933.15, ada kemungkinan penguatan USD akan tertahan sejenak untuk beberapa hari dan kembali melemah sampai mencapai titik bottomnya di pertengahan bulan Oktober mendatang (berdasarkan Seasonal Tendency USD Index 33 tahunnya -ICE)yang kembali menguat kencang dalam arti tekanan USD terhadap Rupiah kemungkinan besok ada kemungkinan mengendor tetapi bila sampai hari Jumat belum ada tanda2 pelemahan pada USD berarti setup akan tecancel secara otomatis dan Rupiah tetap tertekan.
(Disclaimer)
