Dalam perkembangan yang mengejutkan, Bloomberg menyebut Dogecoin, yang dulu hanya dianggap sebagai lelucon di dunia crypto, sebagai "raja koin meme." Diluncurkan lebih dari 11 tahun lalu sebagai altcoin yang bersifat main-main, DOGE kini mendapat perhatian serius, terutama dari trader yang menerima pembayaran dengan token ini. Saatnya untuk mulai memperhatikan Dogecoin dengan serius, ujar para analis.
Biaya transaksi Dogecoin rata-rata 80 kali lebih murah daripada Bitcoin. Selain itu, transaksi diproses dalam waktu kurang dari satu menit. Dogecoin juga merupakan opsi yang layak untuk transfer uang, dengan biaya sekitar 7%.
Dogecoin berutang banyak atas ketenarannya dari dukungan selebriti seperti Snoop Dogg dan Lil Yachty. Pendukung aktif lain dari memecoin ini adalah Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX. Ia telah lama menjadi pendukung Dogecoin, bahkan sampai menyarankan penggunaan DOGE untuk berlangganan Twitter Blue pada April 2022.
Pada Agustus 2024, Elon Musk dan manajemen Tesla memenangkan pembatalan gugatan class action senilai $258 miliar yang menuduh mereka menipu investor dengan mempromosikan Dogecoin. Penggugat telah berusaha menghentikan Musk dan timnya dari promosi token tersebut, dengan mengklaim bahwa hal itu mirip dengan perjudian.
Mark Cuban, pengusaha miliarder, juga termasuk di antara pendukung koin meme yang terkenal itu. Pada tahun 2021, tim NBA miliknya, Dallas Mavericks, mulai menerima Dogecoin untuk pembelian barang dagangan dan tiket. Namun, perusahaan tersebut baru menerima 25.000 DOGE sejauh ini. Cuban menyebutnya sebagai "cara murah untuk menjadi bagian dari komunitas daring yang dinamis."
Daya tarik Dogecoin yang viral juga telah dicatat oleh para pelaku industri. Salah satu pendiri Williamsburg Pizza di New York, yang menerima DOGE, menyoroti "viralitas" token tersebut, dan meyakini potensinya sebagai alat pemasaran yang efektif.
"Seiring berjalannya waktu, Dogecoin tidak lagi menjadi koin meme, tetapi lebih seperti batu tulis kosong, tanpa banyak risiko teknologi," ujar Frederick Collins, CEO dan pendiri Velo Data. "Dibandingkan dengan cryptocurrency lainnya, mata uang ini menawarkan kombinasi yang cukup solid antara pengenalan, kesederhanaan, dan biaya rendah," tambahnya.