Perebutan kendaraan listrik semakin sengit! Pada tanggal 29 Oktober, Komisi Eropa dilaporkan sudah memutuskan untuk menerapkan tarif tambahan hingga 35,3% pada mobil listrik buatan Tiongkok sehingga membuat impor kendaraan listrik menjadi jauh lebih sulit.
Menurut para pejabat, tarif yang diberikan pada mobil listrik Tiongkok akan bervariasi, tergantung pada produsennya. Tindakan ini akan berlaku selama lima tahun.
Pada waktu yang sama, Komisi Eropa menegaskan bahwa Eropa akan terus terlibat secara intensif dengan otoritas Tiongkok dalam mencari solusi yang dapat diterima.
Sebelumnya, Beijing berjanji untuk menanggapi tarif kendaraan listrik Uni Eropa dengan berbagai aksi pembalasan. Menurut pemerintah Tiongkok, pemasok Eropa diharuskan membayar "uang jaminan" tambahan, tarif de facto yang berkisar antara 30,6% hingga 39%.
Otoritas Prancis bereaksi dengan mengumumkan niat mereka untuk menantang Tiongkok atas bea masuk Tiongkok terhadap produk brendi, Prancis menyebut tarif tersebut "sangat tinggi" dan "bermotif politik." Tindakan anti-dumping Tiongkok terhadap impor brendi dipandang sebagai "tindakan pembalasan," namun para pejabat menggambarkannya sebagai tindakan yang tidak beralasan.