Segera, para pekerja akan dihadapkan pada keputusan yang sulit. Mereka akan memberikan suara pada proposal yang akan meningkatkan upah sebesar 38% selama empat tahun, dibandingkan dengan kenaikan 35% yang sebelumnya ditawarkan. Untuk mempermanis kesepakatan, Boeing juga menawarkan bonus penandatanganan yang lebih besar. Namun, perusahaan menolak untuk menghidupkan kembali rencana pensiun pekerja dengan pembayaran yang dijamin, yang masih menjadi impian banyak karyawan. Pendapat terbelah, dan sulit untuk memprediksi bagaimana para pekerja akan memilih.
Tujuh minggu tanpa bekerja tentu bukan pengalaman yang menyenangkan, terutama ketika melibatkan perakitan model terlaris 737 MAX serta model besar 767 dan 777. Mogok ini sudah merugikan Boeing sekitar $6 miliar pada kuartal ketiga. Masalah ini memberikan tantangan baru bagi CEO baru, Kelly Ortberg, yang berusaha untuk mengembalikan perusahaan ke jalur yang benar.
Awal pekan ini, Boeing semakin menggugah antusiasme pasar dengan mengumpulkan $21 miliar melalui penjualan 112,5 juta saham. Meskipun keputusan ini sangat mengesankan, tampaknya para pekerja ingin melihat uang tunai di kantong mereka, bukan sekadar angka di atas kertas.