Gairah politik memanas di mana-mana! Tak ada seorang pun yang bisa berhenti membicarakan apa yang mungkin dilakukan Donald Trump setelah ia terpilih. Politisi dan pakar ekonomi Eropa juga tidak terkecuali. Para pemimpin Eropa bersiap menghadapi perang dagang dengan Amerika. Para diplomat dan pejabat senior di Brussels tidak menyembunyikannya. Mereka telah belajar dari masa jabatan pertama Partai Republik. Saat ini, mereka bersatu dan bertekad untuk melawan. Banyak pejabat Uni Eropa yang tampaknya setuju.
Seorang diplomat tingkat tinggi Eropa mengatakan bahwa mereka akan membahas dengan tegas dan cepat. Menurutnya, Brussels sudah memiliki rencana untuk kemungkinan perang dagang dengan Trump.
Diplomat lain dari negara Eropa lainnya menekankan bahwa negara-negara zona euro sedang mengoordinasikan strategi mereka, dengan Komisi Eropa yang memimpin. Para pejabar Uni Eropa yakin bahwa Brussels mampu memenangkan perang dagang ini.
Bahkan, blok tersebut sudah membentuk satuan tugas tanggap cepat untuk mempersiapkan diri menghadapi dampak pemilu AS. "Terakhir kali kami tidak percaya seberapa jauh Trump akan bertindak," kata diplomat senior pertama. "Kali ini kami memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Eropa sudah banyak mengalami perubahan, dan kami akan siap untuk bertindak."
Para pejabat percaya bahwa semakin keras tindakan balasannya, maka semakin cepat presiden asal Partai Republik akan mendatangi meja perundingan. Sasaran langsungnya adalah untuk memaksa kepala Gedung Putih yang baru terpilih untuk segera memulai perundingan. Dalam skenario ini, UE akan berada di atas angin terhadap AS.
Namun, terdapat skenario yang kurang menarik. Skenario ini adalah "siklus pembalasan dendam yang berlangsung selama bertahun-tahun." Meskipun demikian, para pemimpin Eropa masih terus optimis. "Komisi sudah menyiapkan pembalasan yang substansial sehingga kami mendorong Trump untuk mencapai kesepakatan di babak pertama," kata diplomat pertama.