Selama beberapa minggu, perdebatan di media berfokus pada calon kepala kecerdasan buatan (AI) di pemerintahan Trump. Namun, para ahli memperingatkan bahwa kenyataan mungkin berbeda dari ekspektasi.
Mengutip sumber terpercaya, Axios melaporkan bahwa Presiden Terpilih AS Donald Trump berencana menunjuk seorang pejabat yang bertanggung jawab atas AI. Pemimpin baru ini akan mengkoordinasikan kebijakan federal dan penggunaan teknologi AI oleh pemerintah AS.
Para ahli menyatakan bahwa presiden AS sering menunjuk sosok yang disebut "czar" untuk menangani isu prioritas tinggi, seperti perubahan iklim dan keamanan perbatasan. Menurut sumber yang dikutip oleh Axios, peran pemimpin AI ini kemungkinan besar tidak akan diberikan kepada Elon Musk, yang akan memimpin badan penasihat baru, DOGE. Namun, CEO Tesla dan SpaceX tersebut tidak akan dikesampingkan dari diskusi dan diperkirakan akan membantu memilih kandidat untuk posisi kepala AI. Vivek Ramaswamy, pemimpin DOGE lainnya, juga akan terlibat dalam diskusi tersebut. Axios juga menyebutkan bahwa bidang aset digital dan AI dapat digabungkan di bawah satu posisi kepemimpinan.
Dilaporkan bahwa "czar AI" akan mengawasi sumber daya publik dan swasta untuk memastikan bahwa Amerika tetap menjadi pemimpin global dalam teknologi jaringan saraf (neural networks).
Pemerintah federal saat ini memerlukan seorang manajer baru dengan keahlian di bidang teknologi AI untuk bekerja sama dengan pejabat kunci dalam isu ini. Selain itu, pemimpin ini akan berkolaborasi dengan DOGE untuk mencegah pengeluaran yang tidak perlu, penipuan, dan penyalahgunaan terkait penggunaan AI.
Gagasan ini telah ditelaah selama beberapa bulan, seiring dengan rencana presiden terpilih AS untuk menerapkan perubahan struktural di Gedung Putih. Axios menyatakan bahwa Donald Trump berkeinginan menunjuk kandidat yang mendukung aset digital untuk menduduki posisi penting dalam pemerintahan.