Dunia mata uang kripto kembali bergejolak akibat prediksi-prediksi terbaru yang mengkhawatirkan dan menjadi sorotan. Penulis sekaligus pengusaha ternama, Robert Kiyosaki, telah meramalkan keruntuhan Bitcoin dan logam mulia, dengan mengutip imbas dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Ia yakin bahwa penerapan tarif yang akan dilakukan Washington dapat berdampak pada ekonomi global.
Sebagai pengingat, pada tanggal 31 Januari, presiden AS memberlakukan tarif sebesar 25% pada barang-barang asal Kanada dan Meksiko. Tarif tinggi tersebut mulai diberlakukan sejak hari Sabtu, 1 Februari. Para ahli memperingatkan bahwa langkah ini akan berdampak serius pada ekonomi AS, yang menyebabkan kenaikan tajam pada tingkat inflasi. Namun, Kiyosaki memprediksi bahwa konsekuensi dari keputusan Trump tidak hanya sekedar berhenti pada kenaikan harga barang. Ia yakin bahwa pasar mata uang kripto dan logam mulia akan runtuh, lalu diikuti oleh kehancuran pasar saham. Ekonomi global akan berada di ambang kehancuran. Namun, kabar baiknya adalah bahwa "KERUNTUHAN artinya aset sedang dijual. Waktunya menjadi semakin kaya," pungkas Kiyosaki.
Prospek suram penulis Amerika ini sudah mulai terungkap, karena harga Bitcoin kembali anjlok. Di tanggal 2 Februari, BTC nilainya trading di bawah $100.000. Walaupun demikian, karena volume trading yang rendah, sulit bagi para bear untuk dapat menembus batas bawah pola segitiga yang menyusut. Akibatnya, para pakar percaya bahwa BTC tidak mungkin turun di bawah $98.800 tetapi kemungkinan akan naik ke $104.000 sebagai bagian dari koreksi bullish.
Banyak analis dan pelaku pasar yang tidak setuju dengan prediksi Kiyosaki. Mereka percaya bahwa tarif yang ada tidak akan menyeret harga Bitcoin dan emas turun, karena investor ritel dan institusional mungkin akan membeli aset ini demi melindungi tabungan mereka dari inflasi.
Namun, prediksi Kiyosaki diperkuat oleh data yang memperlihatkan bahwa permintaan BTC meningkat seiring dengan kenaikan inflasi. Selain itu, ketidakpastian keuangan di Amerika Serikat mendorong aset andalan itu untuk turun. Oleh karena itu, apabila tarif yang tinggi menyebabkan pergeseran ekonomi yang signifikan, mata uang kripto pertama tersebut bisa mengalami kerugian besar.