Periode baru menarik sudah dimulai di Bank Sentral Eropa (ECB)! Menurut peraturan, masa jabatan tujuh dari keseluruhan 26 anggota Dewan Pengurus akan berakhir pada akhir tahun 2025. Analis di Bloomberg memprediksi bahwa ini akan menjadi perubahan terbesar sejak tahun 2019.
Salah satu yang paling menonjol adalah Klaas Knot, salah satu pejabat paling berpengaruh di ECB. Selain dirinya, beberapa menteri keuangan yang memainkan peran penting dalam mengelola krisis utang Eropa juga akan mengundurkan diri. Para ahli percaya bahwa pengalaman mereka dapat sangat berharga dalam menghadapi tantangan baru, termasuk potensi perang dagang dengan AS. Di antara mereka yang mungkin mengundurkan diri adalah Mário Centeno, kepala bank sentral Portugal dan mantan presiden Eurogroup, serta Olli Rehn dari Finlandia, yang sebelumnya mengawasi langkah-langkah anti-krisis UE. Namun, Rehn masih memiliki kesempatan untuk bertahan di masa jabatan yang kedua.
Analis pasar tidak memprediksi perubahan dramatis dalam kebijakan moneter ECB, tetapi keseimbangan yang rapuh antara yang agresif dan pasif mungkin terganggu. Alasannya adalah stagnasi ekonomi zona euro, meningkatnya inflasi, dan ancaman tarif AS terhadap barang-barang Eropa di bawah Presiden Donald Trump. "Perubahan ini terjadi pada saat yang paling buruk karena ECB akan menghadapi keputusan sulit tahun ini, prospek ekonomi memburuk dan dapat kian parah dengan kebijakan yang diharapkan oleh Trump, sementara pada saat yang sama, inflasi masih terlalu tinggi," Carsten Brzeski, kepala penelitian makro di ING memperingatkan.
Data ekonomi terkini mengonfirmasi tantangan di masa mendatang: di akhir tahun 2024, PDB zona euro masih lemah, sementara inflasi pada bulan Januari 2025 melampaui prediksi. Sementara itu, ECB telah memangkas suku bunga, menurunkannya dari 4% menjadi 2,75% pada tahun 2024, tetapi masa depan masih belum pasti.
Anggota baru di Dewan Pengurus dapat mempersulit pengambilan keputusan dan mengguncang pesan regulator. Dengan latar belakang ini, analis di Goldman Sachs mengakui bahwa meramalkan langkah selanjutnya dari ECB akan menjadi semakin sulit. Beberapa ahli berpendapat bahwa perombakan tersebut tidak akan mengubah arah keseluruhan dari bank, karena bank berkomitmen untuk memangkas suku bunga. Menurut prediksi, Dewan Eksekutif, tempat keputusan utama dibuat, akan tetap tidak tersentuh. Pakar ekonomi di Société Générale menekankan bahwa ECB tetap terlindungi dalam hal independensi dan proses pengambilan keputusannya.
Namun, pada musim semi, ketegangan dapat meningkat. Setelah pemangkasan suku bunga "autopilot" pada bulan Januari dan Maret 2025, perdebatan mungkin akan muncul terkait seberapa jauh biaya pinjaman selanjutnya harus turun. Salah satu isu utama adalah suku bunga netral, para pembuat kebijakan berbeda pendapat mengenai seberapa rendah suku bunga tersebut. Susunan Dewan Pengurus yang baru akan memainkan peran penting dalam diskusi ini. Sebelumnya, empat dari tujuh anggota yang akan keluar, termasuk K. Knot dan Robert Holzmann, kepala bank sentrak Austria, merupakan orang-orang yang sangat agresif. Perombakan ini dapat memperlambat respons ECB terhadap tantangan eksternal, seperti potensi sanksi perdagangan AS. Beberapa analis khawatir ECB dapat kehilangan independensinya jika mantan politisi mendominasi jajaran baru. Christine Lagarde, Presiden ECB, telah menekankan bahwa pada masa ketidakstabilan, otoritas moneter harus mempertahankan fleksibilitas. "Oleh karena itu, tetap penting bagi bank sentral untuk memiliki independensi guna sepenuhnya melaksanakan mandat stabilitas harga mereka," ia menegaskan.
