Pihak berwenang Uni Eropa dan Jerman merasa geram terhadap tarif perdagangan yang direncanakan oleh Presiden AS, Donald Trump. Komunitas global sedang dilanda kekacauan dan bersiap menghadapi konsekuensi yang serius. Menurut kanselir Jerman, Olaf Scholz, Uni Eropa pasti akan menanggapi tarif dari Trump, karena Washington "tidak memberikan pilihan lain pada mereka."
Dalam situasi saat ini, tidak ada pemenang atau pecundang. Sementara ketegangan semakin parah, kedua belah pihak saling melontarkan komentar sarkastik. "Uni Eropa berisiko menjadi sasaran tarif AS, seperti situasi saat ini terkait baja dan aluminium. Apabila Washington tidak memberi kita pilihan lain, negara-negara Uni Eropa akan membalas secara tegas," sang kepala pemerintahan Jerman itu menegaskan.
Olaf Scholz percaya bahwa perang dagang dan tarif merugikan kedua belah pihak dan tidak berkontribusi pada kemakmuran ekonomi. Selain itu, ia mencatat bahwa Uni Eropa akan menderita kerugian karena konflik perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok bahkan tanpa sikap Trump terhadap ekspor Uni Eropa. Sebelumnya, para pembuat kebijakan Komisi Eropa menyatakan bahwa mereka harus "bertindak tegas" jika Gedung Putih menerapkan tarif tambahan pada barang-barang dari UE. "Komisi Eropa akan menanggapi dengan sebagaimana mestinya untuk melindungi kepentingan bisnis, karyawan, dan konsumen," demikian isi komunike tersebut.
Sejauh ini, Komisi Eropa belum menerima pemberitahuan resmi mengenai tarif baru pada barang-barang UE, tetapi situasinya dapat berubah sewaktu-waktu.
