Para pemimpin Eropa kian merasa khawatir akibat semakin banyak yang memprediksi bencana ekonomi terjadi di Uni Eropa. Mereka yakin bahwa rencana Presiden AS, Donald Trump, untuk menerapkan tarif baru akan memicu terjadinya kekacauan.
Menurut Petra Steger, anggota Parlemen Eropa dari Austria, tarif yang diusulkan oleh Trump terhadap barang-barang Uni Eropa berpeluang menimbulkan konsekuensi ekonomi yang menghancurkan bagi kawasan tersebut.
Sebagai pengingat, di tanggal 1 Februari, pemimpin AS itu menandatangani perintah eksekutif untuk menerapkan tarif sebesar 25% pada impor asal Kanada dan Meksiko, dan 10% pada impor asal Tiongkok. Walaupun demikian, sebagai imbalan atas tindakan keamanan perbatasan dan tindakan keras terhadap kartel narkoba Meksiko, tarif tersebut ditangguhkan sementara untuk Kanada dan Meksiko.
Namun, penangguhan tersebut mungkin tidak akan berlangsung lama. Trump mengindikasikan bahwa dirinya "pasti" akan menerapkan tarif pada barang-barang asal Uni Eropa "dalam waktu dekat." Steger memperingatkan bahwa hal ini dapat menimbulkan "bencana ekonomi yang sangat besar" bagi Uni Eropa. Menurutnya, industri di kawasan tersebut sudah menderita akibat masalah politik dan birokrasi, bersama dengan biaya energi yang tinggi di Uni Eropa.
Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menjanjikan tanggapan tegas dan proporsional terhadap potensi tarif dari AS. Dalam konteks ini, industri Eropa "takut terhadap tindakan spontan yang dapat memperkeruh situasi," tegas Steger.
Dalam situasi ini, Steger bertanya bagaimana rencana Komisi Eropa untuk melawan ancaman dari Amerika Serikat. Belum ada jawaban yang jelas. "Tindakan konsesi, atau pembicaraan apa yang telah dimulai Komisi untuk mencegah perang dagang yang akan segera terjadi dengan AS? Tindakan apa yang direncanakan Komisi untuk mengembalikan daya saing internasional dari Uni ?" tanya pejabat tersebut. Ketidakpastian di masa mendatang sangat mengkhawatirkan.
Sebelumnya, Janusz Lewandowski, anggota Parlemen Eropa asal Polandia, mengatakan bahwa UE siap untuk melakukan perang dagang dengan AS. Ia mengingatkan bahwa Trump tidak memenangkan perang sebelumnya. Menurut Lewandowski, presiden AS hidup dalam nostalgia era pergantian abad ketika ekonomi Amerika makmur berkat adanya tarif.
Seperti yang diperlihatkan oleh Anggota Parlemen Eropa asal Polandia tersebut, kawasan itu siap melakukan perang dagang tetapi enggan. Ia menekankan pentingnya hubungan transatlantik dan mengkritik pendekatan Trump terhadap rekan internasionalnya "seperti pedagang." Presiden AS itu disebut "hanya menepati sebagian janjinya" sehingga menimbulkan ketegangan politik, Lewandowski menambahkan.