Presiden AS keliru saat mengatakan bahwa BRICS sudah mati. Aliansi ini bertindak sebagai penyeimbang yang semakin kuat terhadap kekuatan Barat dan tidak berencana untuk menyerah.
Presiden AS, Donald Trump, belum lama ini menyatakan bahwa aliansi BRICS sudah "mati" dan tidak layak dihidupkan kembali. Pernyataan ini muncul setelah ia mengancam akan menerapkan tarif yang tinggi pada negara anggota BRICS apabila mereka tetap melanjutkan rencana terbaru mereka untuk menciptakan mata uang alternatif bagi dolar AS.
"BRICS diciptakan untuk tujuan yang buruk. Sebagian besar dari mereka sebenarnya tidak ingin bekerja sama. Mereka tidak berani mengatakannya karena jika mereka mencoba mempermainkan dolar, mereka akan dikenakan tarif 100% pada hari yang sama. Kemudian mereka akan berbalik dan berkata: 'Tolong agar Anda tidak melakukan ini pada kami," kata Trump.
Menyimpulkan pernyataannya, presiden AS menyimpulkan dengan lugas: "BRICS sudah mati." Akan tetapi, banyak yang tidak sepakat dengan sudut pandangnya. Menariknya, negara anggota BRICS sebelumnya sudah membahas perluasan penyelesaian perdagangan dalam mata uang nasional dan bahkan menciptakan unit moneter bersama dalam aliansi tersebut.
Masih belum ada keputusan akhir mengenai inisiatif ini, tetapi ada satu hal yang pasti: BRICS masih jauh dari kata mati.
