Bayangkan saja ide yang datang dari pemerintah Jepang! Kali ini, para pemimpin negara tersebut memutuskan untuk meminta bantuan Elon Musk. Sebuah kelompok elit Jepang, yang terdiri dari mantan perdana menteri, telah menyusun rencana untuk menarik investasi dari Tesla. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung operasi Nissan Motor, yang sedang mengalami kesulitan. Menurut Financial Times, keputusan ini diambil setelah negosiasi merger dengan Honda gagal.
Saat ini, kelompok tersebut telah menyusun rencana investasi untuk Tesla dengan harapan bahwa langkah ini akan membantu Nissan Motor keluar dari masalah keuangan yang serius.
Sumber dari Financial Times melaporkan bahwa kelompok elit ini, yang termasuk Hiro Mizuno, mantan anggota dewan Tesla, Yoshihide Suga, Perdana Menteri Jepang 2020–2021, dan mantan penasihatnya Hiroto Izumi, mengandalkan dukungan Musk untuk mendapatkan investasi. Mereka percaya bahwa Tesla tertarik untuk mengakuisisi pabrik Nissan di AS, yang dapat meningkatkan produksi dalam negeri di tengah ancaman tarif dari Presiden Donald Trump.
Jepang khawatir bahwa Nissan mungkin dibeli oleh perusahaan asing setelah gagal mencapai kesepakatan merger dengan Honda. Sebelumnya, nilai kesepakatan ini diperkirakan mencapai $58 miliar. Awal bulan ini, Honda dan Nissan mengadakan rapat dewan dan memutuskan untuk membatalkan perjanjian yang sebelumnya ditandatangani pada Desember 2024. Akibatnya, pembicaraan merger resmi dihentikan.
Sebagai salah satu produsen mobil terbesar di Jepang, Nissan mempekerjakan 133.580 karyawan. Namun, dalam tiga kuartal pertama tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2024, laba bersih perusahaan anjlok 64 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, hanya mencapai 5,148 miliar yen (sekitar $33,6 juta). Hasil buruk ini terutama disebabkan oleh kerugian besar pada kuartal terakhir, saat Nissan mencatat defisit 1,4 miliar yen (sekitar $92 juta).
Sementara itu, perusahaan Amerika Tesla Motors, yang dipimpin oleh Elon Musk, dikenal dengan inovasi dalam pengembangan dan produksi kendaraan listrik serta teknologi terkait. Selain itu, Tesla juga memproduksi baterai dan motor listrik dengan teknologi mereka sendiri dan menjualnya ke produsen mobil lain, termasuk Toyota dan Daimler.
