Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan pernyataan yang memicu tanda tanya. Kali ini, komentar tersebut berkaitan dengan Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE). Bayangkan saja: sang presiden menyatakan bahwa CEO Tesla dan SpaceX itu mungkin hanya akan bertugas di pemerintahan selama 130 hari. Apakah ini berarti Musk akan diberhentikan setelah masa itu berakhir? Publik pun dibuat bingung.
Menurut Trump, departemen DOGE nantinya akan "berhenti beroperasi," karena kepala lembaganya, Elon Musk, hanya akan menjabat selama 130 hari. "Saya akan mempertahankannya selama saya bisa. Dia orang yang sangat berbakat," ujar presiden AS tersebut. Sebelumnya, Trump juga menyebut Musk sebagai sosok yang "sangat cerdas dan menjalankan tugasnya dengan baik," tetapi menurutnya pengusaha tersebut sebaiknya kembali fokus memimpin bisnisnya "di perusahaan besar."
Keterlibatan Musk di dunia politik, setelah diangkat memimpin lembaga di bawah pemerintahan Trump, telah menimbulkan masalah besar bagi sang miliarder. Sebelumnya, terjadi kerusuhan di sejumlah showroom Tesla di berbagai kota di AS. Bahkan, di New York sempat ada upaya untuk melarang Tesla beroperasi di negara bagian tersebut. Dalam kondisi ini, penjualan dan harga saham Tesla anjlok, membuat kekayaan Musk menyusut secara signifikan.
Meskipun demikian, Trump tetap memuji Musk karena berhasil mengungkap “pemborosan anggaran pemerintah bernilai miliaran dolar,” dan berjanji akan mengarahkan dana yang dihemat untuk mengendalikan inflasi dan mengurangi utang nasional. Menariknya, Musk berencana untuk memangkas pengeluaran pemerintah AS sebesar $2 triliun. Namun, dalam praktiknya, langkah-langkah penghematan dari DOGE justru berdampak besar pada para pegawai. Ribuan pegawai federal diberhentikan, dan sebagian besar program bantuan keuangan dihentikan sementara.