Utama Kuotasi Kalendar Forum
flag

FX.co ★ ​Tiongkok Berjanji untuk Melawan Tarif 'Pemaksaan' Trump

back back next
Humor Forex:::2025-04-14T12:22:39

​Tiongkok Berjanji untuk Melawan Tarif 'Pemaksaan' Trump

Beijing mengecam gelombang tarif terbaru yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, menyebutnya sebagai bentuk intimidasi dan pemaksaan ekonomi. Para pejabat Tiongkok menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur. Bahkan, negara tersebut menyerukan kepada seluruh dunia untuk mengambil sikap serupa.

Dalam pernyataannya kepada pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, mengecam kebijakan tarif menyeluruh Washington terhadap impor global. Ia menyebut langkah tersebut sebagai bentuk ejekan dan paksaan, serta menilainya sebagai “contoh klasik unilateralisme dan proteksionisme, serta perundungan ekonomi” yang hanya menguntungkan kepentingan Amerika. Diplomat Tiongkok tersebut mendorong negara-negara lain yang terkena dampak pembatasan serupa untuk bersatu dan melawan apa yang ia sebut sebagai agresi dagang sepihak dari AS yang tidak berdasar.

Menurut Lin, penyalahgunaan tarif semacam ini bertujuan untuk mencabut hak negara-negara lain, terutama dari kawasan Global Selatan, atas pembangunan ekonomi mereka. Para analis memperingatkan bahwa kesenjangan antara negara kaya dan miskin bisa semakin melebar jika tren ini terus berlanjut. Dalam konteks ini, Beijing menyerukan pembelaan kolektif terhadap sistem perdagangan internasional yang berbasis pada kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Perdagangan Dunia. Menurut Lin, negara-negara harus berkonsultasi, bekerja sama, dan saling berbagi pengalaman, sambil mendesak adanya koordinasi global sebagai respons terhadap langkah agresif Washington.

Pekan lalu, Trump mengumumkan tarif sebesar 34% atas impor dari Tiongkok. Hanya satu hari kemudian, Beijing membalas dengan langkah serupa, menegaskan bahwa mereka tidak berniat untuk berkompromi atau kembali ke meja perundingan. Respons cepat dari Tiongkok mengguncang para investor global dan memicu kembali kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Pasar saham dunia pun langsung terpukul. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa kedua pihak bersedia untuk meredakan ketegangan.

Bagikan artikel ini:
back back next
loader...
all-was_read__icon
Anda telah menyaksikan semua publikasi
terbaik saat ini.
Kami sudah mencari sesuatu yang menarik untukmu...
all-was_read__star
Baru saja diterbitkan:
loader...
Publikasi lebih baru...