Presiden AS Donald Trump kembali menunjukkan bahwa ia tidak akan mengendurkan strateginya dalam perang dagang. Ia mengumumkan rencana kenaikan tarif impor baja, menggandakan langkah sebelumnya dengan semangat yang luar biasa.
Sesuai dengan rencana tersebut, tarif baja akan meningkat dua kali lipat dari 25% menjadi 50%. Trump mengklaim bahwa langkah ini bertujuan untuk memperkuat industri baja Amerika.
Kenaikan tarif ini juga dimaksudkan untuk mendukung kesepakatan antara Nippon Steel dan United States Steel, yang oleh presiden dianggap sebagai investasi penting dalam produksi baja AS. Dilaporkan bahwa Nippon Steel Corporation berencana menginvestasikan $2,2 miliar di Mon Valley Works dan tambahan $7 miliar untuk memodernisasi pabrik baja, memperluas tambang, dan membangun fasilitas di beberapa negara bagian. Trump menyatakan bahwa investasi ini akan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja bagi warga Amerika.
Presiden menyoroti besarnya skala kesepakatan dengan Nippon tersebut, menyebutnya sebagai investasi terbesar senilai $14 miliar dalam sejarah perusahaan dan yang terbesar dalam sejarah negara bagian Pennsylvania. Ia menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan ini akan melindungi para pekerja baja, menjaga lapangan kerja, dan menjamin kelangsungan operasi seluruh fasilitas baja di AS. Trump juga menekankan adanya bonus sebesar $5.000 yang akan diberikan kepada setiap karyawan US Steel.
Perkembangan ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap pasar baja global, karena tarif yang lebih tinggi dapat mengubah dinamika perdagangan dan memengaruhi produsen baja di seluruh dunia.