Akhirnya, lembaga-lembaga keuangan mulai memasuki pasar crypto. Kabar yang menggembirakan! Mereka kini tidak lagi terlalu takut dengan volatilitas ekstrem aset digital. Menurut para eksekutif bank, mereka mulai masuk ke industri crypto secara perlahan, tetapi tetap berhati-hati agar tidak melanggar regulasi yang dapat berubah sewaktu-waktu. Perwakilan lembaga keuangan menyatakan bahwa mereka siap untuk bergabung dalam inisiatif crypto, tetapi hanya jika ada perusahaan besar yang lebih dulu menguji arah baru di industri ini.
“Segmen paling menjanjikan dari pasar crypto adalah layanan kustodian dan manajemen aset digital. Namun, segmen ini memiliki margin rendah dan risiko yang tinggi. Sebagian besar bank lebih memilih untuk masuk ke bidang ini melalui kemitraan dengan perusahaan crypto yang sudah mapan,” ujar para perwakilan bank.
Meskipun sinyal dari Gedung Putih dan regulator tergolong positif, sejumlah lembaga keuangan masih menantikan panduan yang lebih jelas dari pemerintah federal. Bank-bank besar enggan mengambil langkah agresif di sektor crypto. Untuk saat ini, mereka masih menjajaki pasar crypto dengan hati-hati melalui program percontohan berskala kecil.
Matthew Biben, kepala bersama grup layanan keuangan global di firma hukum King & Spalding, mengatakan bahwa situasinya kini sudah jauh lebih baik. Namun, bank-bank yang ingin masuk ke pasar crypto “masih takut akan tindakan regulator dan belum yakin dapat sepenuhnya mematuhi aturan yang ada.”
Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan bahwa sejumlah bank terbesar di AS, termasuk JPMorgan, Citigroup, dan Bank of America (BofA), sedang berdiskusi untuk membentuk konsorsium guna meluncurkan stablecoin bersama.