Dunia crypto tampaknya semakin dekat menuju momen bersejarah. Menurut para analis, kurang dari 6% dari total pasokan Bitcoin yang tersedia masih bisa ditambang. Angka ini menegaskan betapa pesatnya perkembangan jaringan ini. Dengan garis akhir yang kian terlihat, para penambang mempercepat operasinya untuk mengamankan bagian "emas digital" mereka.
Estimasi saat ini menunjukkan bahwa sebanyak 19,9 juta BTC telah tercipta dari total pasokan maksimal 21 juta koin, mendekati ambang batas 95%. Ini merupakan pencapaian besar bagi pasar yang baru ada sejak 2009.
Sejak jaringan ini diluncurkan, tingkat penerbitan Bitcoin telah menurun secara bertahap akibat mekanisme halving. Saat ini, penambang menerima 3,125 BTC untuk setiap blok transaksi baru yang berhasil ditambahkan ke dalam blockchain.
Sementara itu, permintaan terus jauh melampaui pasokan. Sejak awal 2025, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) AS telah membeli lebih dari $20 miliar dalam bentuk Bitcoin untuk mendukung saham mereka, hampir dua kali lipat nilai pasar dari seluruh koin baru yang ditambang selama periode yang sama.
Permintaan institusional juga terus meningkat. Para analis menunjuk MicroStrategy, yang dipimpin oleh Michael Saylor, sebagai pembeli korporat paling agresif di pasar crypto.
Sebagai catatan, pada tahun 2009, para penambang menerima 50 BTC per blok. Imbalan ini kemudian dipangkas menjadi 25 BTC pada 2012, lalu menjadi 12,5 BTC pada 2016, 6,25 BTC pada 2020, dan terakhir menjadi 3,125 BTC pada 2024. Halving berikutnya dijadwalkan berlangsung pada 2028, disusul pada 2032.
