Menurut penilaian Phua, tarif Trump tidak mungkin memberikan efek serius terhadap pertumbuhan ekonomi India karena negara tersebut tidak sepenuhnya bergantung pada perdagangan. Dalam konteks ini, India memiliki kapasitas untuk menahan tekanan tarif tanpa kerugian signifikan. Ia juga menekankan bahwa prospek peringkat kredit India tetap positif. Pada tahun 2024, peringkat negara tersebut dinaikkan dari BBB- menjadi BBB di tengah pertumbuhan ekonomi yang stabil. Untuk tahun fiskal berjalan, pertumbuhan PDB India diprediksi mencapai 6,5%, sejalan dengan kinerja tahun lalu. Selain itu, sektor-sektor utama seperti farmasi dan elektronik konsumen yang diekspor ke AS tetap bebas dari tarif, menjadi faktor lain yang mendukung ketahanan India.
Namun, kesimpulan ini sangat kontras dengan temuan survei Bank of America. Menurut laporan terbaru, para manajer dana di pasar sekuritas Asia kini memandang India sebagai opsi yang paling tidak menarik. Penurunan daya tarik ini secara khusus dikaitkan dengan tekanan tarif dari Amerika Serikat.