Morgan Stanley telah memutuskan untuk menyuntikkan optimisme ke pasar Inggris. Bank besar AS ini telah memprediksi lonjakan bersejarah bagi pound sterling. Bank tersebut memperkirakan bahwa setelah anggaran Inggris bulan November, dan terutama setelah pidato Kanselir Rachel Reeves pada 26 November, pound sterling akan mengingat masa kejayaannya dan naik ke $1,45 pada pertengahan 2026. Sebagai referensi, level tersebut terakhir terlihat sebelum Brexit.
Morgan Stanley merekomendasikan untuk membeli pound sterling saat harga turun dan menambah posisi beli. David Adams, Kepala Strategi Valas G10, menjelaskan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk membeli apa yang sedang dijual oleh orang lain karena kekhawatiran fiskal, swap, carry, dan perlambatan dolar.
Sementara itu, pound sterling telah berkinerja baik: telah menguat 7% terhadap dolar AS sejak awal tahun, mencapai level tertinggi dalam empat tahun pada bulan Juli sebelum sedikit melemah. Salah satu kemungkinan alasannya adalah dolar akhirnya menghentikan penurunannya. Selain itu, kegelisahan baru seputar anggaran Inggris telah membuat para trader kembali gelisah. Tidak seorang pun menginginkan pengalaman musim gugur 2022, ketika pound dan gilt mengalami gejolak keuangan yang luar biasa.
Namun, banyak bank kurang optimistis. Konsensus di kalangan para ahli strategi adalah bahwa pound sterling hanya akan mencapai $1,38 tahun depan. Namun Adams tetap mempertahankan sikap bullish yang kuat. Ia mengatakan bahwa pasar selalu suka menakut-nakuti diri sendiri dengan berita utama anggaran Inggris, para trader bergegas membuka posisi short dan kemudian menutupnya, memungkinkan pound sterling memulihkan penurunannya.
Sementara itu, Rachel Reeves sedang bersiap untuk mengungkap rencananya untuk mengurangi defisit, yang diperkirakan mencapai sekitar £35 miliar. Para investor waspada, terutama di tengah rumor bahwa pemerintah mungkin akan menghapus batasan tunjangan keluarga, sebuah langkah yang terus menambah ketidakpastian pada prospek fiskal Inggris.
Para analis memperingatkan para trader tentang volatilitas tinggi dalam beberapa minggu mendatang. Oleh karena itu, beberapa trader memilih untuk menjauh dari pasar, sementara yang lain dengan hati-hati meningkatkan taruhan mereka. Namun, Morgan Stanley percaya bahwa meskipun menghadapi tantangan sementara, pound sterling seringkali muncul dari situasi sulit dengan lebih kuat. Seperti kata para trader, kesabaran dan ketenangan hati akan membuahkan hasil.