Sebagian investor yakin: stablecoin bisa menjadi batu loncatan bagi yuan untuk masuk ke jajaran mata uang global. Namun, para pakar di Bank of America (BofA) menyarankan untuk menunda tepuk tangan. Dalam catatan terbarunya, para analis bank tersebut dengan hati-hati mengingatkan bahwa eran mata uang global tidak dibangun atas dasar sensasi, melainkan oleh tiga hal utama: likuiditas, kepercayaan dan infrastruktur yang tangguh.
Menurut mereka, pengakuan internasional terhadap yuan lebih mungkin berkembang melalui skema penyelesaian bilateral dalam mata uang lokal serta perbaikan terhadap stabilitas yuan itu sendiri — bukan lewat percobaan digital. Singkatnya, Tiongkok tidak butuh mainan baru, melainkan mekanisme yang andal.
Sekilas, idenya memang menggoda: membangun sistem yang melewati SWIFT dan memanfaatkan stablecoin untuk meningkatkan permintaan terhadap yuan. Namun, BofA melihat lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Tingkat adopsi pengguna masih terbatas, profitabilitas dari para penerbit diragukan, dan risiko regulasi tumbuh lebih cepat daripada kapitalisasi pasar.
Para analis memang mengakui bahwa stablecoin bisa berguna dalam pembayaran lintas batas — transaksi instan dengan biaya rendah tentunya menjadi argumen yang kuat. Tapi bahkan di area ini, tantangannya masih banyak: likuiditas offshore CNH masih tergolong kecil, dan biaya blockchain bisa menjadi tidak menentu seiring meningkatnya volume transaksi.
Untuk sektor lain, potensinya bahkan lebih minim. Konsumen di Tiongkok sudah sangat nyaman dengan pembayaran mobile; perdagangan crypto secara resmi dilarang, dan untuk penyimpanan nilai (store of value), investor masih memilih mata uang yang tidak naik-turun setiap kali ada tweet viral.
BofA juga menyoroti kenyataan soal imbal hasil yang mengecewakan: obligasi pemerintah jangka pendek hanya memberikan hasil 1–2%, yang jelas tidak cukup untuk menjadikan stablecoin sebagai bisnis yang menguntungkan secara jangka panjang.
Pada akhirnya, semua kembali ke hal yang mendasar: bentuk yuan bukanlah yang paling penting. Masa depan globalnya bergantung pada kepercayaan, likuiditas, dan stabilitas, tetapi bukan pada blockchain apa ia tercatat.
Kesimpulan dari bank: perluas jalur swap ,tandatangani perjanjian penyelesaian, dan biarkan stablecoin dinikmati oleh mereka yang masih percaya pada revolusi satu malam.
