Para investor tidak yakin akan penurunan suku bunga pada bulan Desember: data penggajian nonpertanian AS terbaru terlalu kontradiktif untuk memberikan alasan yang kuat bagi Federal Reserve untuk mengambil langkah selanjutnya menuju pelonggaran moneter.
Laporan ketenagakerjaan untuk bulan September adalah laporan pertama setelah jeda statistik akibat shutdown pemerintah, dan laporan tersebut menyajikan gambaran yang sudah tidak asing lagi dari beberapa bulan terakhir: pertumbuhan lapangan kerja yang kuat, tetapi indikator fundamental yang lemah. Perekonomian menambahkan 119.000 lapangan kerja, lebih dari dua kali lipat dibandingkan prediksi, tetapi tingkat pengangguran naik menjadi 4,4%, level tertinggi sejak 2021.
Data yang beragam tersebut telah mencegah para trader untuk dengan agresif memprediksi penurunan suku bunga pada bulan Desember. Optimisme baru muncul setelah komentar dari Presiden Federal Reserve New York, John Williams, yang mengakui kemungkinan penyesuaian selanjutnya pada suku bunga acuan. Pernyataannya tersebut menambah kelonggaran pasar, tetapi tidak mengubah gambaran keseluruhan: ruang gerak masih terbatas.
Menurut Bank of America, pasar tenaga kerja akan menentukan nasib pelonggaran kebijakan selanjutnya. Sejauh ini, pasar tenaga kerja tampaknya belum cukup lemah untuk meyakinkan Jerome Powell untuk melanjutkan siklus tersebut. Ekonom Shruti Mishra menyatakan bahwa melemahnya lapangan kerja yang terlihat tahun ini sebagian besar mencerminkan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan, alih-alih pembalikan siklus ekonomi. Pengangguran meningkat, tetapi tetap rendah secara historis.
Faktor kunci ke depannya adalah penurunan tajam dalam pasokan tenaga kerja akibat kebijakan imigrasi yang lebih ketat. BofA memperkirakan bahwa imigrasi bersih pada tahun 2025 akan turun menjadi 380.000, sementara rata-rata selama beberapa tahun terakhir melebihi dua juta. Bagi pasar tenaga kerja, ini berarti minus setara sekitar 90.000 calon pekerja setiap bulan.
Dalam kondisi ini, titik impas untuk pertumbuhan lapangan kerja, yaitu peningkatan lapangan kerja yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat pengangguran yang stabil akan turun menjadi sekitar 20.000 per bulan. Hal ini akan memungkinkan pasar tenaga kerja tetap mendekati tingkat kesempatan kerja penuh meskipun terjadi perlambatan moderat dalam perekrutan.
BofA memperkirakan kenaikan ringan dalam tingkat pengangguran, mencapai puncaknya di sekitar 4,5% pada awal tahun depan. Para ahli yakin bahwa pasar tenaga kerja akan tetap terlalu tangguh bagi Federal Reserve untuk membenarkan penurunan suku bunga lebih lanjut. Mengingat tekanan inflasi yang sedang berlangsung, bank tersebut menyimpulkan bahwa siklus penurunan suku bunga kemungkinan besar sudah berakhir selama masa jabatan Powell.