Sebuah survei terhadap lebih dari 2.000 orang dewasa di AS telah mengungkapkan pergeseran yang menarik dalam preferensi hadiah liburan: mata uang kripto menjadi lebih populer daripada kartu hadiah tradisional. Menurut temuan tersebut, 31% responden menganggap aset digital lebih praktis karena risiko tidak terpakai lebih rendah. Selain itu, 23% responden menyatakan kesediaan untuk membayar pembelian menggunakan mata uang kripto, dengan angka ini meningkat menjadi 62% di antara pemegang koin digital saat ini.
Para peserta dalam penelitian yang dilakukan oleh NCA bekerja sama dengan PayPal ini menyoroti keuntungan utama dari memberikan mata uang kripto sebagai hadiah: potensi apresiasi nilai (58%), kemampuan untuk memilih momen yang tepat untuk berbelanja (54%), dan kemudahan penyimpanan (49%). Namun, kerumitan teknis tetap menjadi hambatan bagi 38% warga Amerika, yang mengaku tidak sepenuhnya memahami mekanisme pembayaran ini. Data menunjukkan kesenjangan generasi yang jelas: 41% individu berusia 18 hingga 54 tahun bersedia memberi atau menerima mata uang kripto sebagai hadiah, sementara minat pada kelompok usia yang lebih tua hanya 9%.
Di tengah meningkatnya minat terhadap aset digital, pasar Rusia Wildberries telah mulai menguji penerimaan pembayaran mata uang kripto di Belarus. Proyek percontohan ini diluncurkan untuk warga Minsk High-Tech Park—sebuah kawasan ekonomi khusus dengan kerangka hukum yang mengizinkan transaksi semacam itu dilakukan secara legal.