Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan akan menjadi "bencana" apabila Inggris kehilangan akses menuju pasar tunggal Eropa setelah voting dalam referendum memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa.
Hammond, yang berkampanye agar Inggris tetap bertahan dalam blok tersebut, mengatakan Inggris tidak akan dapat menjaga akses menuju pasar tunggal karena pemerintah yang baru akan mengendalikan migrasi dari negara-negara anggota UE lainnya.
Ia mengatakan perdana menteri yang baru harus menjelaskan apakah masih mungkin untuk mengendalikan migrasi dan mempertahankan akses menuju pasar tunggal. Sementara itu, Hammond mengatakan ia tidak akan maju sebagai kandidat untuk memimpin partai dan negaranya.
Referendum UE yang berlangsung pada 23 Juni menghasilkan 51.9% suara yang memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. Setelah hasil tersebut muncul, David Cameron menyatakan ia akan mundur sebagai Perdana Menteri. Pemerintah yang baru akan dibentuk dalam tiga bulan.
"Meskipun kami akan berada di luar UE, penting bagi kami untuk tetap bertahan dalam pasar tunggal. Meninggalkan pasar tunggal dengan 500 juta orang - dengan keuntungan perdagangan bebasnya - akan menjadi sebuah kesalahan. Saya akan menekan Pemerintah agar memastikan hal ini menjadi dasar negosiasi denga UE," kata Sadiq Khan, walikota London.
