Baosteel Group Corp. dan Wuhan Iron and Steel Corporation (WISCO), dua produsen utama Tiongkok tengah bernegosiasi mengenai potensi merger yang dapat menciptakan produsen baja terbesar di negara tersebut.
Pada 26 Juni, perusahaan terdaftar Baosteel dan WISCO mengatakan dalam pendaftaran ke Shanghai Stock Exchange bahwa mereka tengah merencanakan 'restrukturisasi strategis'. Selain itu, kedua perusahaan tersebut mengajukan penghentian perdagangan saham mereka selama lima hari trading mulai 27 Juni.
Menurut Asosiasi Baja Dunia, kedua perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar gabungan sebesar $16,3 miliar pada 24 Juni. Potensi merger mungkin adalah hasil dari upaya pemerintah Tiongkok untuk menurunkan kapasitas berlebih di kedua perusahaan tersebut dengan angka pasokan yang jauh melebihi permintaan.
Menteri Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial Tiongkok, Yin Weimin mengatakan bahwa pemerintah memperkirakan adanya gelombang pemangkasan pekerjaan sebesar 1,8 juta dalam industri batu bara dan baja karena kapasitas berlebih.
Pada Maret 2016, Kepala Komite Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok, Xu Shaoshi mengatakan bahwa Tiongkok akan menurunkan produsi baja sebesar 100 sampai 150 juta ton dan 500 juta ton produksi batu bara selama lima tahun.
