Keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa hampir tidak mempengaruhi siapapun. Para pihak yang terlibat (Inggris dan UE), sekutu mereka, dan partner trading serta simpatisan dari seluruh dunia – tidak ada yang dapat yakin mengenai konsekuensi yang akan terjadi. Jumlah skenario yang memungkinkan naik setiap harinya.
Sebagai contoh, Wei Jianguo, wakil direktur dari China Centre for International Economic Exchanges dan mantan wakil menteri perdagangan, menduga bahwa Brexit dapat membuat yuan Tiongkok menjadi mata uang kedua dunia yang paling banyak diperdagangkan. Para ahli yakin bahwa hal ini hanya akan memerlukan waktu lima tahun. Menurutnya, referendum mempengaruhi pound sterling dengan kuat,namun mata uang tersebut segera meneruskan peningkatannya. Wei tidak percaya bahwa penurunan pound akan mengakibatkan penurunan yuan, namun sebaliknya, mata uang Tiongkok akan berkembang lebih luas.
Yuan telah bergabung dalam sekelompok mata uang SDR atas inisiatif dari International Monetary Fund, Saat berada dalam daftar, renminbi menghasilkan 10,29 persen dari kelompok mata uang dan berada di urutan ketiga setelah dolar AS (41,73%) dan euro (30,93%). Dengan memberikan dinamika yang kuat, terdapat batas yang sah untuk menyetujui Wei Jianguo. Mata uang nasional Tiongkok memiliki peluang yang adil untuk menjadi mata uang kedua utama dunia yang paling banyak diperdagangkan dalam waktu dekat.
