| Menurut estimasi para ahli, para milyarder dunia mengubah bentuk penyimpanan pendapatan mereka ke dalam uang tunai karena kekhawatiran mengenai pemilihan presiden mendatang di AS dan potensi penurunan ekonomi. Laporan Wealth-X mengatakan bahwa 2.473 milyarder menyimpan 22% kekayaan bersih mereka dalam uang tunai, tertinggi selama 6 tahun terakhir. Risiko geopolitik (perang, pengambilalihan kuasa pemerintahan), ancaman teroris di seluruh dunia, potensi imbas negatif Brexit terhadap ekonomi global, serta pemilihan presiden mendatang di Amerika Serikat membuat pasar-pasar di seluruh dunia bergejolak, mengakibatkan pencairan dana tunai secara masif. Selain itu, terdapat kenaikan jumlah peristiwa likuiditas melalui akuisisi korporasi dan merger. Sementara milyarder di Rusia juga menjual aset-aset berisikonya, pengacara internasional Alexander Zakharov mengatakan. Ahli lain, Associate Professor dari Russian Presidential Academy of National Economy and Public Administration, Yuri Yudenkov, mencatat bahwa warga Rusia dengan pendapatan kecil menyimpan uang di rumah mereka. Namun, ia yakin bahwa ini bukanlah opsi terbaik karena dana mereka tidak diolah sebagai investasi, sementara uang pada sebuah rekening bank dapat mendatangkan hasil. |
