Brexit tidak akan menghapus beban pembayaran anggaaran UE dari Inggris. Jika Inggris terus meningkatkan dana UE, mereka akan mempertahankan akses menuju pasar internal, yang targetnya dicapai oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May.
The Financial Times melaporkan bahwa Mrs May berencana meningkatkan keamanan wilayah perbatasan dan tidak menyertakan Inggris dari yuridiksi Mahkamah Eropa. Posisi Perdana Menteri meningkatkan beberapa kekhawatiran terkait mempertahankan hak "memperoleh sesuatu" untuk bank-bank Inggris dan perusahaan asuransi. Sebuah "Paspor" memungkinkan mereka untuk melakukan trading di Uni Eropa.
Selain itu, Mrs May tidak mengesampingkan pembayaran anggaran UE meski setelah Inggris meninggalkan UE karena Inggris perlu mengamankan akses menuju pasar internal. Euroseptic tidak akan senang dengan keadaan berbalik ini. Bagaimanapun juga, perekonomian Inggris sangat bergantung dengan keuangan.
Mengutip sumber kabinet, Financial Times melaporkan bahwa Inggris akan terus melakukan kontribusi kepada anggaran UE.
Kantor Statistik Nasional baru saja mengatakan bahwa Inggris telah membayar sekitar 7.1 miliar pound pada anggaran UE dalam periode 2010 hingga 2014. Namun, ini bukanlah biaya terakhir. Menurut FT, Inggris akan diwajibkan untuk membayar dana tambahan sekitar 20 miliar.
