Perdana Menteri Cina Li Keqiang menegaskan bahwa pemerintahannya menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6.5% pada tahun 2017, dibandingkan angka pertumbuhan pada tahun sebelumnya yang sekitar 6.5% - 7%.
Sang politikus menyatakan bahwa Cina berusaha mempertahankan inflasi harga konsumen di bawah 3% tahun ini. Indeks harga konsumen Cina naik sebesar 2% pada tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya. Pemerintah menetapkan target minimal 12% untuk pertumbuhan uang beredar M2 dibandingkan dengan target tahun lalu yang sebesar 13%. Pada akhir 2016, pertumbuhan M2 mencapai 11,3%, angka yang termasuk di bawah tujuan yang direncanakan. Alasan terjadinya hal ini adalah pengetatan bank sentral untuk kebijakan moneter.
Menurut Li Keqiang, pemerintah Cina berencana untuk menciptakan 11 juta lapangan pekerjaan baru pada tahun 2017, naik dari target tahun sebelumnya yaitu 10 juta. Pada tahun 2016, Cina tercatat telah menciptakan 13.140.000 pekerjaan baru.
Tahun depan Cina perlu untuk semakin mengurangi kelebihan kapasitas, kata Wakil Ketua Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (NDRC) Ning Jizhe. Selain sektor batubara dan baja, kelebihan kapasitas dicatat dalam metalurgi non-ferrous dan produksi bahan bangunan. Di sektor ini, kelebihan kapasitas akan dipotong melalui legalisasi dan kegiatan komersial. Cina akan memotong kapasitas baja sebesar 50 juta ton dan produksi batubara lebih dari 150 juta ton tahun ini, menurut laporan kerja perencana negara. Pemerintah juga berencana untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara.
