Manajemen dari perusahaan Rusia Sberbank mengatakan bahwa tindakan pemerintah Ukraina menunjukkan diskriminasi terhadap perusahaan subsidi di Ukraina. Pejabat Rusia mengumumkan bahwa peristiwa akibat dorongan politik.
Mereka tampak telah lupa bahwa dua negara ini berada dalam konfrontasi dan bahkan merasa dendam saat Ukraina menutup beberapa bank Rusia atau menekan berbagai kerjasama dengan Rusia. Perwakilan dari Sberbank mengatakan bahwa mereka kecewa dengan keputusan otoritas Ukraina untuk mengenakan sangsi terhadap Sberbank Ukraina. Bank Rusia yakin bahwa sangsi yang dikenalan oleh Kiev membuktikan ketidakinginan investasi Sberbank kepada otoritas Ukraina. Sberbank, yang merupakan investor besar Rusia, kecewa dengan menutup cabang bank, serta menumumkan vandalisme dibawah pengamatan pasif dari badan hukum. Tentunya, hal ini dapat mengecewakan setiap orang. Sberbank harus mengajukan banding kepada Presiden Ukraina Petro Poroshenko secara personal dengan permintaan untuk mengembalikan undang-undang dan permintaan, membuka kantor-kantor cabang dan memberikan kondisi yang sesuai bagi pelanggan pada umumnya, karena bank bekerja dengan puluhan ribu badan hukum Ukraina dan lebih dari jutaan klien pribadi adalah warga Ukraina.
Presiden Ukraina berjanji akan mempertimbangkan permintaan ini, namun untuk saat ini tidak diperkenankan bagi Bank Ukraina dengan modal Rusia untuk menarik dana dalam mendukung perusahaan Induk mereka.
