Menurut laporan Bloomberg, pertumbuhan wealth management products (WMP) Cina telah mengalami perlambatan. Lingkup tersebut dikendalikan oleh badan pengawas negara dikarenakan ada ancaman potensial terhadap stabilitas keuangan.
Total WMP Cina pada bulan Maret mencapai 29.1 triliun yuan atau sekitar 54 triliun rupiah, mengalami kenaikan 18.6% dibandingkan setahun sebelumnya. Menurut China Banking Regulatory Commission (CBRC), laju pertumbuhan WMP pada periode yang sama di tahun 2016 adalah sebesar 56%.
WMP yang menjanjikan pengembalian tinggi dipandang sebagai bentuk tabungan bebas risiko.
Selama tiga tahun, WMP telah meningkat dalam segi harga hampir tiga kali dan telah berada di posisi terkemuka pada sektor bayangan perbankan Cina. Otoritas berwenang juga mulai membatasi adanya risiko yang muncul baru-baru ini.
Guo Shuqing yang merupakan pimpinan CBRC mengatakan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan para otoritas keuangan lainnya termasuk bank sentral, untuk dapat menyambungkan celah dalam peraturan produk keuangan, termasuk WMP.
Sedangkan aset antar bank domestik di bank-bank China turun sebesar 1,4 triliun yuan menjadi 21,7 triliun yuan selama periode Desember-Maret, sementara kewajiban antarbank turun sebesar 1,9 triliun yuan menjadi 30,3 triliun yuan, kata CBRC.
