Perancis menentukan Presiden mereka melalui pemilihan umum yang disleenggarakan pada hari Minggu. Emmanuel Macron yang berhaluan sentris dah seorang pakar dalam pasar keuangan terpilih menjadi Presiden Perancis yang baru. Sang kepala gerakan politik En Marche! memenangkan pemilu secara meyakinkan, mengalahkan kandidat berhaluan sayap kanan Marine Le Pen, yang dalam kampanyenya bersikeras utnuk melepaskan Perancis dari Uni Eropa.
Kemenangan politikus berhaluan sentris ini membuktikan ekspektasi sekutu Eropa Paris yang sebelumnya merasa khawatir akan kemenangan kaum populis pasca referendum brexit dan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.
Menyusul kemanangan Macron, nilai dolar terhadap euro menguat mencapai level tertinggi dalam enam bulan. Pasar keuangan sesi Asia dan AS juga menunjukkan penguatan.
Macron menang atas Le Pen dengan suara absolut 66% suara. Persentase tersebut menunjukkan 20% suara lebih tinggi dari yang diraih oleh Le Pen. Namun, angka tersebut merupakan akibat dari tindakan partai Barisan Nasional yang mengelu-elukan kebijakan antri imigran sehingga tidak banyak yang begitu menyukai partai tersebut. Kesukesesan partai sama dengan perpecahan dalam masyarakat Perancis sehingga sang presiden terpilih harus dapat menyelesaikan masalah ini.
Masalah krusial yang harus diselesaikan oleh Macron adalah untuk menarik hati suara kalangan mayoritas dalam pemilihan parlemen Perancis yang akan diselenggarakan pada bulan Juni mendatang.
