Krisis utang yang terjadi di zona euro baru-baru ini memperlihatkan kurangnya keamanan finansial. Uni Eropa yang berisi 28 negara anggota dengan budaya yang luas dan keberagaman ekonomi membutuhkan kontrol yang lebih ketat dengan segera. Ide ini dimulai pada tahun 2010 dan para pemimpin Eropa menyetujui European Financial Stability Facility (EFSF). Kemudian kesepakatan ini berubah menjadi European Stability Mechanism (ESM), yang beroperasi berdampingan dengan IMF di program bailout Eropa.
Namun, Komisi Eropa yakin ESM perlu berkembang. Dalam sebuah laporan yang berjudul "Mengintegrasikan ekonomi dan serikat moneter", Komisi Eropa merekomendasikan bahwa ESM perlu diatur kembali menjadi European Monetary Fund (EMF) yang sesungguhnya dan kementerian keuangan zona euro sendiri perlu didirikan. Para ahli mengatakan institusi ini bertujuan untuk menyelesaikan formasi ekonomi dan serikat moneter pada tahun 2025. Contohnya, kementerian keuangan yang baru akan memiliki tanggung jawab yang saat ini dibagi di antara agensi-agensi dan institusi-institusi yang berbeda. Dengan kementerian keuangan yang baru, keputusan-keputusan rumit akan dibuat dengan batas waktu yang lebih ketat. Rekanan Eropa di IMF akan memastikan kebebasan dari institusi pemberi pinjaman lainnya. Para pemimpin zona euro akan perlu mendiskusikan hal-hal yang lebih detail mengenai tujuan dana, struktus, dan sumber keuangan. European Monetary Fund dapat dibentuk dalam konsep European Stability Mechanism yang telah secara luas digunakan sebagai alat manajemen krisis di zona euro, Komisi Eropa melaporkan.
