Ryanair, maskapai penerbangan Irlandia, baru-baru ini memperingatkan para pemegang sahamnya bahwa mereka mungkin akan mengalami kerugian besar dalam waktu dekat. Menurut perkiraan awal, pada tahun 2021, jumlahnya akan mencapai sekitar € 1 miliar ($ 1,21 miliar). Analis percaya bahwa ini adalah hasil terburuk sepanjang sejarah perusahaan.
Manajer penerbangan telah memperhitungkan bahwa di tahun finansial saat ini, yang berakhir pada 31 Maret, pendapatan mungkin akan jatuh dari €850 juta menjadi €950 juta. Ini hampir lima kali lebih banyak dari penurunan terbesar sebelumnya yang tercatat di 2009. Alasan penurunan buruk ini sama - pandemi COVID-19. Virus ini memberikan pukulan telak bagi seluruh industri.
Analis mengatakan bahwwa tahun 2021 akan menjadi salah satu dari yang paling membebani dalam sejarah 35 tahun Ryanair ditengah perubahan pembatasan perjalanan, lockdown Eropa, dan ketersediaan vaksin yang lambat. Perusahaan ini mengatakan bahwa perdagangan turun 78% di tiga bulan akhir 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mendorong perusahaan menuju kerugian €306 juta di triwulan ketiga.
Di tiga bulan terakhir dari 2020, pendapatan Ryanair turun 82%. Pada waktu yang sama, pesaing maskapai penerbangan juga mengalami kerugian akibat pandemi: Laba EasyJet turun 88%, sementara itu pendapatan Wizz turun 77%.
