Meskipun popularitasnya semakin meningkat, mata uang kripto masih sangat berbahaya. Karena itu, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, memperingatkan "ledakan risiko" dari penyalahgunaan teknologi digital dan uang cyber. Ini kali ketiganya mengangkat masalah uang virtual pada tahun ini.
"Kita hidup di tengah ledakan risiko yang terkait dengan penipuan, pencucian uang, pendanaan teroris, dan privasi data. <...> Kami melihat serangan dunia maya yang lebih banyak dan lebih canggih, yang ditujukan pada institusi yang membangun masyarakat kita: rumah sakit, sekolah, bank, dan bahkan pemerintah kita," kata Yellen dalam konferensi meja bundar kebijakan inovasi sektor keuangan Departemen Keuangan.
Pidato Yellen menarik banyak perhatian karena mencerminkan pandangan Gedung Putih terhadap masalah tersebut. Para ahli melihat perubahan retorika pemerintah AS tentang mata uang kripto. Pihak berwenang pada awalnya terlalu skeptis pada mata uang kripto. Namun, posisi mereka terhadap masalah tersebut telah berubah. AS semakin waspada terhadap uang digital. Pada saat yang sama, Washington memahami bahwa mereka harus menghadapinya.
"Saya melihat sesuatu yang menjanjikan dari teknologi baru ini, namun saya juga melihat kenyataan: mata uang kripto digunakan untuk mencuci keuntungan dari pengedar narkoba online; mata uang kripto menjadi alat untuk mendanai terorisme," Menteri Keuangan menekankan. Ia juga menambahkan bahwa "sektor swasta menginvestasikan sumber daya yang sangat besar guna menemukan cara untuk menghentikan pelaku tindak kejatahan dari penyalahgunaan teknologi yang ada."
