Otoritas Tiongkok meningkatkan tekanan pada Ant Group, yang merupakan perusahaan afiliasi dari Grup Alibaba Tiongkok yang dimiliki oleh Jack Ma. Perusahaan terbesar di dunia ini tidak lagi disukai menjelang penawaran umum pertamanya, IPO. Tiongkok menangguhkan pencatatan Ant Group senilai $37 miliar, menghalangi debut pasar saham terbesar di dunia ini hanya dalam beberapa hari. Ini menjadi pukulan besar bagi perusahaan teknologi keuangan tersebut.
Beberapa ahli menyatakan bahwa perusahaan tersebut dijegal pemerintah setelah pernyataan keras Jack Ma. Ia secara terbuka mengkritik People's Bank of China dan aturan keuangan saat ini. Rupanya, Ma mengira pernyataannya tidak akan berdampak apa pun, namun pemerintah Tiongkok tidak mengabaikan serangan tersebut. Mereka meningkatkan tekanan pada dengan segera dengan meluncurkan penyelidikan dan memblokir IPO perusahaan tersebut.
Akibatnya, sebuah investigasi pemerintah pusat yang tidak dilaporkan membuka beberapa kasus penerima manfaat dari transaksi tersebut dan mengklaim akan merestrukturisasi bisnis menjadi ukuran perusahaan induk biasa. Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, pemerintah berencana memperlambat perkembangan pesat perusahaan tersebut dan mencabut Jack Ma dari status pemain dominan di sektor teknologi tinggi Tiongkok. Beberapa ahli independen yang menilai masa depan Ant Group beranggapan bahwa perusahaan tersebut mungkin menjadi milik negara.
Selain itu, juga ada beberapa masalah dengan investor. Boyu Capital, perusahaan investasi yang berfokus pada Tiongkok, juga bisa meraup laba besar. Pemegang saham terbesarnya adalah Jiang Zhicheng, cucu mantan pemimpin Tiongkok, Jiang Zemin. Jika Ant Group masuk bursa, pendiri Alibaba dan manajer puncak Ant, serta pemilik Boyu Capital, termasuk Zemin, akan meraih keuntungan besar.
