Otoritas Inggris telah merevisi perkiraan mereka sebelumnya untuk pemulihan ekonomi negara. Estimasi terbaru tampak jauh lebih optimis. Meski pound Inggris belum bereaksi terhadap berita ini, kemungkinan pound akan mencoba memenangkan kembali sebagian kekalahannya melawan dolar AS. Menteri keuangan Inggris Rishi Sunak melaporkan bahwa ekonomi negara tersebut akan kembali ke level-level sebelum pandemi pada pertengahan 2022, enam bulan lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Menurut Kantor untuk Pertanggungjawaban Anggaran (OBR), PDB Inggris akan naik 4% pada 2021 dan 7,3% pada 2022. OBR memprediksi produk domestik bruto akan tumbuh 7,3%, 1,7% dan 1,6% masing-masing pada 2022, 2023 dan 2024. Sementara itu, pemerintah Inggris akan terus menyediakan bantuan keuangan ke warga dan sektor usaha setidaknya hingga Oktober tahun ini. Dengan demikian, karyawan yang mengambil cuti akan menerima 80% dari gaji mereka, sementara daftar wiraswasta yang berhak mendapatkan bantuan keuangan akan ditambah. Selain itu, £1,6 miliar akan dialokasikan untuk vaksinasi dan £700 juta akan ditujukan ke teater, museum dan klub olahraga. Intinya, program bantuan sosial dan ekonomi untuk menghalau krisis virus corona akan memakan biaya £352 miliar. Ini adalah beban yang sangat besar untuk anggaran negara. Oleh karena itu, kenaikan pajak diperlukan untuk mengatasi anggaran sektor publik yang besar. Ini berlaku untuk warga dengan penghasilan antara £12.500 dan £50.000 - mereka akan dikenakan pajak 20%. Pajak untuk perorangan dengan penghasilan di atas £50.000 dan £150.000 akan dinaikkan masing-masing 40% dan 45%. Menteri Keuangan menjelaskan kenaikan pajak diperlukan untuk menghindari pembengkakkan utang publik yang tidak terlihat sejak Perang Dunia II.
