Tingkat penyimpanan gas telah sangat terkuras di tengah cuaca dingin yang tidak normal di Eropa, data terbaru dari Gas Infrastructure Europe menunjukkan. Volume gas alam di fasilitas penyimpanan bawah tanah Eropa (UGS) turun menjadi 33%, angka terkecil selama dua tahun terakhir. Tingkat pengisian penyimpanan terendah sebesar 18% tercatat pada tahun 2018.
Statistik tingkat penyimpanan gas di Eropa tampak suram. Volume gas alam di fasilitas penyimpanan bawah tanah di Italia menurun hingga 39%, di Austria - menurun hingga 33%, di Jerman dan Belanda - menurun hingga 27%, dan di Prancis - menurun hingga 18%. Gas biasanya ditarik dari fasilitas UGS sebelum awal April. Dengan demikian, cadangan gas akan terus menurun, para ahli meyakini.
Menariknya, Eropa mulai mengosongkan situs penyimpanan gas bawah tanahnya pada Februari 2021. Alasan utama permintaan yang begitu kuat untuk gas alam adalah Beast from the East 2, suhu yang membekukan di seluruh wilayah Eropa. Rusia mungkin mendapat keuntungan dari situasi saat ini. Gazprom percaya bahwa kekurangan gas alam cair yang signifikan di Eropa dapat meningkatkan permintaan gas Rusia.
Pada Januari 2021, raksasa energi Rusia itu meningkatkan pasokan gas globalnya ke rekor tertinggi. Ekspor LNG sebesar 19,4 miliar meter kubik, mencatat peningkatan sebesar 45,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020. Di antara konsumen utama Gazprom yang meningkatkan pembelian gas mereka pada Januari 2021, adalah Jerman (+32,4%), Italia (+221,5%) , Turki (+20,8%), Prancis (+77,3%), Belanda (+21,2%), serta Polandia (+89,9%).
