Berita dari India merupakan berita buruk untuk pasar crypto, terutama untuk Bitcoin. Meskipun cryptocurrency pertama di dunia telah mampu mengurangi beberapa penurunan tajam baru-baru ini dan melanjutkan rally, laporan peringatan tentang potensi larangan cryptocurrency dari India masih memberikan tekanan pada mata uang digital.
Pemerintah India tidak hanya membahas kemungkinan, tetapi sudah menyusun RUU yang akan melarang semua cryptocurrency swasta di negara tersebut. Banyak negara telah berulang kali menyuarakan penentangan terhadap cryptocurrency, tetapi tidak ada satu negara ekonomi besar pun yang berani mengambil langkah seperti ini. Bahkan China, yang pemerintahnya melakukan kontrol ketat atas hampir semua hal, telah mengabaikan gagasan ini, setidaknya sampai peluncuran mata uang digitalnya sendiri.
Jika larangan itu menjadi undang-undang, India akan menjadi ekonomi besar pertama yang memutuskan bahwa cryptocurrency ilegal, sumber menjelaskan.
Menurut para ahli, tindakan ini tidak mengejutkan karena sejalan dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah India terhadap Bitcoin. Pada awal 2021, pihak berwenang menerapkan undang-undang untuk melarang cryptocurrency swasta seperti Bitcoin sambil membangun kerangka kerja untuk mata uang digital resmi, menganggapnya sebagai instrumen yang tidak efektif dan tidak dapat diandalkan untuk transaksi keuangan. Mereka percaya bahwa cryptocurrency terbesar dapat digunakan untuk berbagai aktivitas ilegal dan tunduk pada fluktuasi pasar.
RUU ini akan memberi waktu pada pemegang cryptocurrency hingga enam bulan untuk menjual aset mereka. Jika tidak, mereka akan menghadapi hukuman berat. Partai sayap kanan Bharatiya Janata saat ini sedang berkuasa, yang berarti RUU tersebut kemungkinan besar akan disahkan oleh parlemen.
