China terus mengejutkan dunia dengan kecepatan pemulihan ekonominya yang tinggi. China adalah negara pertama yang berhasil menghentikan penyebaran virus dan meluncurkan program vaksinasi massal, sehingga dapat mendorong ekonominya dengan signifikan. Hanya PDB China yang menunjukkan kenaikan di tahun sebelumnya.
Biro Statistik Nasional terus mengungkapkan laporan positif. Dengan demikian, pada Januari-Februari, produksi industri China melonjak 35,1% pada skala tahunan. Lonjakan seperti ini terakhir kali terlihat beberapa dekade lalu. Jika ekonomi negara mempertahankan momentum, China kemungkinan akan menjadi negara pertama yang dapat mencabut langkah-langkah stimulus setelah krisis yang dipicu oleh virus.
Industri manufaktur alat dan teknologi tinggi naik masing-masing 59,9% dan 49,2%. Penjualan ritel negara ini juga meroket hingga 33,8% dalam dua bulan. Investasi asing dalam ekonomi China melambung 34,2%, di mana ekspor dan impor melaju masing-masing 50,1% dan 14,5%. Otoritas China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mencapai target level PDB di atas 6%.
Pada waktu yang sama, Dana Moneter Internasional memperkirakan ekspansi ekonomi sebesar 8% pada tahun ini. Pada 2035, PDB China dapat naik dua kali lipat, melewati ekonomi AS. Menurut Bank of America, untuk mencapai target ini, PDB China harus naik 4,7% setiap tahunnya selama 15 tahun.
