Otoritas Rusia dan taipan gas memiliki sumber kebahagiaan baru. Harga gas alam di pasar Eropa untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun melebihi harga minyak. Dengan demikian, pasokan gas ke negara-negara Eropa diharapkan dapat mendatangkan keuntungan lebih besar daripada sebelumnya.
Sedikitnya cadangan gas dan musim dingin yang akan datang telah mendorong harga gas. Dengan demikian, futures gas untuk pengiriman Oktober seharga $660 per seribu meter kubik yang kira-kira setara dengan $110 per barel minyak. Dengan kata lain, sekarang, gas di Eropa harganya 1,52 kali lebih mahal daripada minyak.
Ahli sumber daya alam dan bahan baku Fitch Agency, Dmitry Marinchenko, mengatakan bahwa "deposit Eropa sekarang menghitung 10-15 miliar meter kubik lebih sedikit gas dari yang mereka perlukan untuk menghadapi musim dingin terbaik." Beberapa analis menduga bahwa langkanya cadangan di fasilitas penyimpanan gas bawah tanah dapat disebabkan oleh musim panas yang sangat panas dan niat Gazprom untuk meluncurkan Nord Stream 2 sesegera mungkin. Perusahaan Rusia tersebut diduga telah mengurangi pasokan gas melalui wilayah Ukraina untuk mengisi cadangan domestiknya. Misalnya, pada 1 September, cadangan gas di fasilitas penyimpanan Ukraina mencapai 18 miliar meter kubik, yang 30% lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Namun, kemenangan perusahaan gas Rusia tersebut tidak akan berumur panjang. Faktanya, harga gas lebih fluktuatif daripada harga minyak. Permintaan gas dipengaruhi kondisi cuaca dan tingginya biaya transportasi serta penyimpanan. Terlebih, tidak ada organisasi seperti OPEC+, yang dapat mengontrol pasokan gas dan harganya.
