Pendapatan Adidas merosot 35% karena lockdown di China, kata produsen pakaian olahraga itu.
Lockdown di kota-kota besar seperti Shanghai memaksa perusahaan untuk menutup beberapa tokonya. Karena gangguan rantai pasokan yang parah, produsen pakaian olahraga Jerman kehilangan sekitar $210 juta.
Terlepas dari hasil pesimistis kuartal pertama, Adidas memperkirakan pendapatannya akan meningkat sebesar 11% - 13% pada tahun 2022 dan memperkirakan laba bersih mencapai $1,89 – 1,99 miliar.
“Dalam lingkungan ini, yang ditandai dengan tantangan eksternal yang parah, sangat penting untuk tetap fokus pada tujuan strategis kami,” kata CEO Kasper Rorsted. “Meskipun kami akan tetap gesit, kami tidak akan membahayakan peluang pertumbuhan jangka panjang kami untuk optimalisasi laba jangka pendek,” tambahnya. Rorsted melihat penjualan bersih tumbuh lebih dari 20% pada paruh kedua tahun 2022. Pasokan yang tidak terbatas, momentum yang kuat di pasar Barat, dan acara olahraga besar diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
