Pengajuan KPR di Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang lebih lamban pada minggu yang berakhir pada 8 Maret, menurut data survei mingguan terbaru dari Mortgage Bankers Association (MBA).
Volume pengajuan pinjaman hipotek, yang diukur melalui Indeks Komposit Pasar, mengalami kenaikan 7,1 persen yang disesuaikan secara musiman, seperti yang ditunjukkan oleh data Survei Mingguan Aplikasi Hipotek MBA. Terdapat inflasi yang lebih tinggi sebesar 9,7 persen pada minggu sebelumnya yang berakhir pada tanggal 1 Maret.
Indeks Pembelian mencatat kenaikan 5 persen yang disesuaikan secara musiman, berbeda dengan pertumbuhan 11 persen pada minggu sebelumnya. Pada saat yang sama, Indeks Pembiayaan kembali mengalami kenaikan 12 persen dibandingkan dengan 8 persen pada minggu sebelumnya.
Menurut Senior VP dan Kepala Ekonom MBA, Mike Fratantoni, sebagian besar suku bunga KPR turun di bawah 7 persen pada minggu lalu untuk sebagian besar jenis pinjaman. Perubahan ini dipicu oleh data ekonomi yang masuk yang menunjukkan sektor jasa yang goyah dan pasar kerja yang lebih lemah, seperti yang ditandai dengan kenaikan tingkat pengangguran dan penurunan pertumbuhan lapangan kerja yang telah diprediksi sebelumnya.
Meskipun terdapat peningkatan volume aplikasi pembelian, namun masih sekitar 11 persen lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebaliknya, volume pembiayaan kembali mengalami lonjakan sebesar 12 persen, sebagian besar disebabkan oleh kenaikan 24 persen dalam indeks pembiayaan kembali pemerintah, jelas ekonom tersebut.
Fratantoni kemudian menambahkan bahwa meskipun persentase kenaikan ini terlihat signifikan, volume aktivitas refinancing masih relatif terbatas. Ia juga menyatakan bahwa kemungkinan besar aktivitas ini terdiri dari para peminjam yang mendapatkan pinjaman pada atau mendekati suku bunga puncak selama dua tahun terakhir.
