Pasar saham Malaysia mematahkan kenaikan beruntun selama empat hari, yang telah mengalami kenaikan lebih dari 20 poin atau 1,4%. Indeks Komposit Kuala Lumpur sekarang sedikit di bawah level 1.540 poin dan berpotensi mengalami penurunan tambahan pada hari berikutnya.
Perkiraan global tampak tidak pasti karena kurangnya faktor-faktor yang mempengaruhi. Pelemahan di sektor teknologi diperkirakan akan terjadi, tetapi hal ini dapat diimbangi oleh kenaikan stok minyak. Hanya ada sedikit perubahan di pasar Eropa dan Amerika Serikat, sebuah tren yang kemungkinan besar akan diikuti oleh pasar Asia.
Indeks Komposit Kuala Lumpur (KLCI) ditutup turun secara signifikan pada hari Rabu karena aksi ambil untung di sektor telekomunikasi dan perkebunan, serta kinerja yang bervariasi dari sektor keuangan.
Pada siang hari, KLCI turun 16,43 poin atau 1,06 persen, ditutup pada 1.538,13 setelah berada di kisaran 1.536,76 dan 1.544,74.
Kinerja perusahaan aktif sangat bervariasi: Axiata turun 1,75 persen, Celcomdigi turun 2,06 persen, CIMB Group turun 0,3 persen, sementara Genting dan Genting Malaysia masing-masing turun 0,2 dan 0,34 persen. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan seperti Maybank, MISC, Press Metal, Public Bank, Tenaga Nasional, dan YTL Power mengalami keuntungan.
Performa Wall Street tidak konsisten pada hari Rabu, dengan rata-rata utama hampir tidak berubah sepanjang hari.
Rinciannya menunjukkan Dow naik 37,83 poin atau 0,10 persen menjadi 39.043,32, NASDAQ turun 87,87 poin atau 0,54 persen menjadi 16.177,77, dan S&P 500 turun 9,96 poin atau 0,19 persen menjadi 5.165,31.
Penurunan Nasdaq sebagian disebabkan oleh pelemahan di sektor teknologi, termasuk penurunan 1,1 persen untuk Nvidia. Aktivitas perdagangan secara umum tetap tenang untuk mengantisipasi laporan-laporan utama yang akan datang, termasuk data harga produsen, klaim pengangguran, produksi industri, dan penjualan ritel.
Dalam berita pasar minyak, harga melonjak setelah data menunjukkan penurunan tak terduga pada persediaan minyak mentah AS minggu lalu, sementara gangguan suplai di Rusia juga mendorong harga minyak. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan April naik $2,16 atau 2,8%, dan berakhir pada $79,72 per barel.