Harga grosir India terus meningkat selama empat bulan berturut-turut di bulan Februari, meskipun pada tingkat yang lebih lambat dari yang diantisipasi, menurut data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional.
Indeks Harga Grosir (WPI) meningkat 0,20% dari tahun ke tahun di bulan Februari, kenaikan yang lebih lambat dari 0,27% yang terlihat di bulan Januari. Kenaikan ini lebih kecil dari 0,25% yang diantisipasi untuk bulan tersebut.
Perlambatan inflasi terutama disebabkan oleh berlanjutnya penurunan harga bahan bakar, listrik, dan barang-barang manufaktur.
Namun, inflasi harga-harga makanan meningkat, naik menjadi 4,09% dari 3,79% di bulan Januari. Demikian pula, harga-harga barang kebutuhan pokok meningkat pada tingkat yang lebih cepat yaitu 4,49%.
Dibandingkan dengan tahun lalu, harga-harga barang manufaktur turun 1,27% dan harga-harga bahan bakar dan listrik turun 1,59%.
Secara bulanan, harga grosir naik tipis 0,1%, membalikkan penurunan 0,46% di bulan Januari.
Data sebelumnya yang diterbitkan pada minggu ini menunjukkan bahwa inflasi harga konsumen India sedikit turun menjadi 5,09% di bulan Februari dari 5,10% di bulan sebelumnya.
Selain itu, inflasi tetap berada dalam kisaran yang dapat diterima oleh Bank Sentral yaitu 2-6%.
Di bulan sebelumnya, Reserve Bank memutuskan untuk mempertahankan suku bunga repo pada 6,50%.