Saham Tesla Inc. mengalami peningkatan yang cukup besar pada hari Senin setelah mendapat dukungan signifikan atas teknologi bantuan pengemudi dari China. Persetujuan ini muncul setelah CEO Tesla, Elon Musk, melakukan kunjungan tak terduga ke Beijing pada akhir pekan lalu.
Saat ini, saham Tesla diperdagangkan di Nasdaq dengan nilai $192,64, menandai kenaikan 14,47% atau $24,35 per lembar. Selama 52 minggu terakhir, saham ini berfluktuasi antara $138,80 dan $299,29.
Tesla telah berkomitmen untuk meluncurkan layanan perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) di Tiongkok, yang difasilitasi oleh layanan pemetaan dan navigasi Baidu, perusahaan raksasa teknologi lokal. Meskipun rincian keuangan dari perjanjian tersebut masih dirahasiakan, sumber-sumber mengindikasikan bahwa China cenderung memberikan lampu hijau untuk paket FSD Tesla untuk penggunaan domestik.
Pada bulan Maret dengan peraturan keamanan data mereka, Asosiasi Produsen Mobil China telah mendukung kepatuhan Tesla, memperkuat visi Musk untuk perusahaan tersebut. Sejak 2021, Tesla telah menyimpan semua data yang dikumpulkan oleh armada kendaraannya di China di Shanghai sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum setempat.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, Tesla akan berkolaborasi dengan Baidu untuk memasukkan fungsi pemetaan dan navigasi ke dalam layanan FSD-nya, yang merupakan persyaratan mendasar untuk sistem mengemudi otonom di jalan raya Tiongkok. Kemitraan ini diantisipasi untuk menempatkan Tesla pada posisi yang kompetitif terhadap produsen kendaraan listrik lokal yang menawarkan fitur serupa. Hal ini sekaligus akan mengatasi masalah keamanan data yang diangkat oleh regulator.
Menurut Wedbush Securities, hubungan kolaboratif antara Tesla dan China sangat meningkatkan operasi Tesla dan menunjukkan potensi pergeseran di sektor teknologi yang lebih besar antara AS dan China. Tim analis di Wedbush, yang dipimpin oleh Daniel Ives, berkomentar, "Ini adalah titik kritis bagi Musk dan juga Beijing pada saat Tesla telah berjuang melawan persaingan mobil listrik domestik yang sangat ketat di China seiring dengan penurunan permintaan."
Kemajuan ini dipandang sebagai kemajuan yang signifikan bagi Tesla di pasar Cina yang sengit. Melalui kemitraan ini, Tesla memiliki kesempatan untuk memperluas pengaruhnya di Tiongkok dan memberikan kemampuan mengemudi otonom yang inovatif kepada para pelanggannya.