Menyusul penurunan tajam yang terjadi sebelumnya, pasar treasury menunjukkan rebound yang signifikan selama perdagangan hari Rabu.
Nilai obligasi menunjukkan kenaikan ringan untuk sebagian besar hari, dengan reli yang lebih jelas terjadi menjelang akhir perdagangan. Hal ini menyebabkan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun, yang berkorelasi terbalik dengan harga, turun 9,1 basis poin menjadi 4,595%.
Kenaikan di pasar treasury terjadi sebagai respon terhadap keputusan Federal Reserve yang diantisipasi untuk mempertahankan suku bunga yang konstan. Kurangnya kemajuan yang terukur terhadap target inflasi 2 persen belakangan ini disebut oleh the Fed sebagai alasan untuk mempertahankan suku bunga federal fund antara 5,25 hingga 5,50 persen.
Para anggota the Fed menekankan kebutuhan mereka akan jaminan yang lebih pasti bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2 persen sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Sementara itu, the Fed mengumumkan rencana untuk melanjutkan pengurangan aset sekuritas Treasury, hutang agensi, dan sekuritas yang didukung hipotek agensi, namun mengungkapkan rencana untuk mengurangi laju pengurangan ini.
Fed menyatakan bahwa pengurangan kepemilikan sekuritasnya akan melambat dengan menurunkan batas penebusan bulanan untuk sekuritas Treasury dari $60 miliar menjadi $25 miliar. Batas penebusan bulanan untuk utang agensi dan sekuritas yang didukung hipotek agensi akan tetap pada $35 miliar. Setiap pembayaran pokok yang melebihi batas ini akan diinvestasikan kembali ke dalam sekuritas Treasury.
Pertemuan kebijakan moneter berikutnya yang diselenggarakan oleh bank sentral dijadwalkan pada 11-12 Juni. Diperkirakan mereka akan kembali memilih untuk mempertahankan suku bunga.
Kenaikan lebih lanjut dalam Treasury terjadi karena Ketua Federal Reserve, Powell, mengindikasikan dalam konferensi pers pasca rapat bahwa suku bunga kebijakan bank berikutnya kemungkinan tidak akan naik.
Perdagangan pada hari Kamis dapat dipengaruhi oleh reaksi terhadap pengumuman Federal Reserve. Selain itu, laporan klaim pengangguran mingguan, defisit perdagangan AS, serta produktivitas dan biaya tenaga kerja juga dapat menarik perhatian.
