Ekonomi zona euro mengalami pemulihan pada kuartal pertama, terutama didorong oleh pengeluaran rumah tangga dan ekspor bersih yang menguntungkan, menurut data terbaru dari Eurostat yang dirilis pada hari Jumat.
Produk domestik bruto (PDB) naik sebesar 0,3 persen dari kuartal sebelumnya, membalikkan penurunan 0,1 persen yang tercatat pada kuartal terakhir tahun 2003. Tingkat pertumbuhan ini sejajar dengan perkiraan kedua yang diterbitkan pada 15 Mei.
Analisis pengeluaran mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga meningkat secara stabil sebesar 0,2 persen selama kuartal tersebut, sementara pengeluaran pemerintah tetap stabil.
Permintaan asing bersih berkontribusi positif pada kuartal Maret, dengan ekspor meningkat sebesar 1,4 persen, mengimbangi penurunan impor sebesar 0,3 persen.
Namun, kontribusi negatif datang dari pembentukan modal tetap bruto, yang turun sebesar 1,5 persen di zona euro. Selain itu, data menunjukkan bahwa perubahan dalam persediaan menyusut sebesar 0,3 persen.
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 0,4 persen dari sebelumnya 0,2 persen. Ini konsisten dengan perkiraan awal untuk kuartal pertama, sementara angka untuk kuartal Desember direvisi naik dari 0,1 persen. Ekspansi tahunan didorong oleh peningkatan pengeluaran rumah tangga dan pemerintah.
Di Uni Eropa, total PDB tumbuh sebesar 0,3 persen pada kuartal Maret setelah tetap datar dalam tiga bulan sebelumnya. Tingkat pertumbuhan tahunan meningkat menjadi 0,5 persen dari 0,3 persen.
Di antara negara-negara anggota, Malta mencatat pertumbuhan ekonomi kuartalan terkuat dengan peningkatan 1,3 persen, diikuti oleh ekspansi 1,0 persen dalam ekonomi Kroasia.
Pertumbuhan kuartalan dalam lapangan kerja tetap tidak berubah pada 0,3 persen pada kuartal pertama, seperti yang diperkirakan sebelumnya. Namun, tingkat pertumbuhan tahunan melambat menjadi 1,0 persen dari 1,2 persen.
Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Zona Euro akan mencapai 0,9 persen tahun ini, 1,4 persen tahun depan, dan 1,6 persen pada tahun 2026.
Minggu ini, ECB menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2019, mengutip perbaikan prospek inflasi. Namun, bank sentral tetap berhati-hati terhadap perkembangan harga mengingat inflasi yang terus-menerus tinggi di sektor jasa dan pertumbuhan upah yang stabil.
