Uni Emirat Arab (UEA), salah satu anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), mencatat penurunan produksi minyak mentahnya di awal Maret 2025. Berdasarkan data yang dirilis pada 5 Maret 2025, jumlah produksi minyak mentah UEA berhenti di angka 2,92 juta barel, turun sedikit dari indikator sebelumnya yang tercatat 2,94 juta barel.
Penurunan ini menunjukkan adanya sedikit perubahan pada produksi minyak di tengah fluktuasi global yang sedang berlangsung. Penurunan tersebut dapat berimplikasi pada penyesuaian strategi OPEC dan memberikan dampak jangka pendek pada pasar energi dunia, termasuk Amerika Serikat sebagai salah satu negara importir minyak terbesar.
Dalam konteks geopolitik dan dinamika permintaan yang terus berkembang, fluktuasi produksi ini menjadi indikator penting bagi pengawasan pasar. Para pengamat menyatakan bahwa langkah selanjutnya dari berbagai negara OPEC termasuk UEA dalam menyesuaikan produksi bisa mempengaruhi harga dan pasokan minyak di pasar internasional.