Pada 5 Maret 2025, laporan mingguan dari Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) menunjukkan penurunan drastis pada persediaan distilat. Angka terbaru menunjukkan persediaan distilat mencapai -1.318 juta barel, jauh di bawah angka revisi sebelumnya yang berada pada 3.908 juta barel.
Penurunan ini dapat diartikan sebagai indikasi permintaan yang meningkat atau pengurangan produksi. Kondisi ini bisa memicu peningkatan harga minyak distilat ke depan, yang meliputi diesel dan bahan bakar pemanas, serta berpotensi berdampak pada harga transportasi dan sektor industri di AS.
Analis pasar energi bersiap untuk merespons dinamika ini, mengingat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perubahan mendadak dalam persediaan ini. Para pelaku pasar akan terus memantau setiap perkembangan lebih lanjut yang dapat mempengaruhi pasar energi global serta dampak potensial terhadap inflasi.