Pada hari Rabu, yen Jepang turun ke sekitar 149,5 per dolar, melanjutkan tren penurunannya untuk hari keempat berturut-turut. Penurunan ini terjadi setelah Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada 0,5%, sebuah langkah yang sudah diperkirakan oleh pasar. Bank sentral tersebut menegaskan kembali harapannya bahwa ekonomi Jepang kemungkinan akan terus tumbuh di atas potensinya; namun, mereka mencatat beberapa tanda kelemahan yang mulai muncul. Para pembuat kebijakan mengadopsi pendekatan hati-hati, memilih untuk mengevaluasi potensi dampak dari meningkatnya risiko ekonomi global, terutama tarif AS yang lebih tinggi, terhadap ekonomi domestik. Para pelaku pasar kini menantikan wawasan lebih lanjut dari komentar Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda setelah pertemuan tersebut. Secara paralel, survei bulanan Reuters Tankan menunjukkan bahwa produsen Jepang menjadi pesimis pada bulan Maret karena kekhawatiran tentang tarif AS dan melambatnya ekonomi Tiongkok. Selain itu, data terpisah menunjukkan bahwa neraca perdagangan Jepang beralih ke surplus pada bulan Februari, didukung oleh aktivitas ekspor yang kuat.